Hard Habit To Break

Standard

Now being without you, takes a lot of getting used to, should learn to live with it, but I don’t want to. Being without you, is all a big mistake, instead of getting any easier, it’s the hardest thing to take, i’m addicted to ya babe, you’re a hard habit to break

Happy 17th Birthday, Debian !

Standard
Debian-tshirt

Image via Wikipedia

Debian baru saja merayakan ulang tahun ke 17, dalam umur manusia itu berarti seorang remaja, tapi dalam IT itu lebih dari seorang kakek. 😉

Mengingat telah banyak distro-distro Linux baru yang muncul belakangan ini, yang masih terkait dan bergantung pada Kakek Debian. 😉

Proyek Debian adalah salah satu yang tertua dan paling dihormati di komunitas Linux. Bayangkan saja Knoppix, Mepis, Xandros hingga Ubuntu dan masih banyak distro lainnya bergantung pada Debian. *Karena itu saya memilih Debian dibandingkan distro lain* he he 🙂

Debian secara resmi ditemukan oleh Ian Murdock pada 16 Agustus 1993. Selama 17 tahun terakhir debian telah tumbuh signifikan. Dimulai dari  sebuah proyek kecil dengan sedikit pengembang, hingga sekarang dengan lebih dari 1000 kontributor dan pengembang dari seluruh sudut dunia.

Proyek ini akan segera meluncurkan Debian 6.0 di tahun ini, yang diberi nama Squeeze. *Asik nih, selamat tinggal Lenny ku sayang* 😉

Perayaan Hari Kemerdekaan

Standard

Besok, tepat tanggal 17 Agustus 2010. Bumi pertiwi telah berumur 65 tahun,  umur yang sudah cukup matang untuk disebut sebagai sebuah negara.

Masih terbayang tumpahan darah para pejuang ketika melawan para penjajah yang telah menduduki negara 1000 pulau ini selama lebih dari 3,5 abad.

Masih terdengar teriakan para jugun ianfu yang menjadi alat pelampiasan kekejaman dan kenistaan para tentara nippon.

Masih tersirat kekejaman rodi yang terukir disepanjang jalan Anyer sampai Panarukan dan tak pernah terlupakan insiden di Hotel Yamato demi kehormatan Sang Bendera Pusaka.

Ya itu semua selesai 65 tahun lalu, ketika Sang Presiden pertama kita membacakan proklamasi kemerdekaan yang diketik oleh Sayuti Melik.

Terimakasih para pahlawan, jasa engkau akan selalu dikenang

Tapi ada yang berbeda dengan perayaan hari kemerdekaan tahun ini, ya tahun ini perayaan hari kemerdekaan tepat saat Bulan Suci Ramadhan.

Jalan jalan komplek hanya dipenuhi Sang Merah Putih yang ditemani deburan angin. 😉

Teriakan anak-anak kecil ataupun orangtua yang memberi semangat ketika putra dan putrinya menendang bola, memakan kerupuk, balap karung  dan keringat yang jatuh saat beradu tarik tambang tampak menghilang demi menghormati Bulan yang Suci ini. *Alhamdulillah, soalnya biasanya saya  yang jadi panitia di Komplek * he he 😉

Tapi tentunya dengan bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan, aktifitas positif seperti kerja bakti dan bakti sosial bisa menjadi pilihan yang menarik untuk mengisi Hari Kemerdakaan tahun ini. *Mengecat Rumah boleh jadi pilihan juga lho, sekalian menyambut lebaran* he he he 😉

Jadi semuanya terserah kepada masing-masing orang, mau melakukan apa di esok hari untuk merayakan Hari Kemerdakaan Negara kita ini. *tetap kreatif dan inovatif pastinya*

Ngabuburit Yuk !

Standard

Ngabuburit adalah istilah yang berasal dari bahasa Sunda, burit artinya waktu menjelang malam hari atau waktu Maghrib. Jadi ngabuburit selama bulan puasa ini adalah menunggu atau menghabiskan waktu hingga menjelang waktu Adzan Maghrib datang, yaitu saat berbuka puasa. Populer banget istilah ini di kalangan masyarakat khususnya pada bulan puasa seperti saat ini.

Banyak orang mengakali ngabuburit dengan berbagai kegiatan hingga mereka lupa akan rasa lapar dan haus selama berpuasa. *Bermain bola di depan rumah bisa jadi pilihan, jadi saat buka puasa nikmat dan suegger banget* 😉  he he

Ada yang cuma tidur-tiduran *ini bukan ngabuburit, tapi males*, nonton, maen game, jalan-jalan, ikut pengajian dan pokoknya ngerjain sesuatu hingga saking asyiknya bisa bikin lupa rasa haus dan lapar, bisa menjalankan perintah agama tanpa harus kelaparan dan kehausan.

Tapi terkadang saya suka juga ngabuburit dengan melamun  memandang makanan, cukup membantu mengurangi lapar lho !!  😉

Eat, Pray, Love

Standard

Eat, Pray, Love, film yang dibintangi aktris Julia Roberts ini diputar perdana di Ziegfeld Theatre, 2 hari lalu.

Film ini jadi sangat menarik, karena salah satu latar dari film ini diambil dari salah satu surga dunia yaitu Bali, dan yang tidak kalah membanggakan adalah salah satu artis indonesia ikut bagian dalam film ini, yaitu Christine Hakim, yang menjadi kawan dari Julia Roberts yang bernama Wayan.

Film ini bercerita tentang Liz Gilbert (Julia Roberts) wanita yang memiliki segalanya sebagaimana seorang wanita modern seharusnya memiliki mimpi , suami yang tampan, rumah yang megah dan karir yang sukses.

Namun seperti banyak orang lain, ia mendapati dirinya hilang, bingung, dan mencari apa yang ia inginkan dalam hidup. Setelah bercerai dan berada di persimpangan jalan, Gilbert melangkah keluar dari zona kenyamanannya, mempertaruhkan segalanya untuk mengubah hidupnya, memulai perjalanan di seluruh dunia yang menjadi pencarian untuk penemuan diri.

Dalam perjalanan, dia menemukan kesenangan sejati makanan dengan makan di Italia, kekuatan doa di India, dan, akhirnya dan tak terduga, kedamaian batin dan keseimbangan cinta sejati di Bali.

Salah satu latar yang diambil di Bali – Neng Julia Roberts Pakai Onthel  😉

Berdasarkan memoar laris oleh Elizabeth Gilbert, “Eat Pray Love” benar-benar membuktikan bahwa ada lebih dari satu cara untuk membiarkan dirimu pergi dan melihat dunia.

Dan film ini memang luar biasa penuh makna. *4 bintang deh* 😉

Power Balance

Standard

Belakangan ini, sering banget lihat orang-orang berjalan, berlari, main futsal, main basket, renang dengan sesuatu melingkar di pergelangan tangannya.

Akhirnya waktu Sabtu kemarin pas renang sempet nanya ke orang yang pakai gelang itu, asiknya yang pakai gelang itu adalah perempuan, jadi sekalian kenalan deh *sekali mendayuh dua tiga pulau terlampaui* 😉

Lumayan juga perempuan cantik itu jelasin detail banget, sembari duduk di tepi kolam renang, seperti SPG aja nih. *tapi makasih banget ya* 😉

selidik punya selidik ternyata gelang itu namanya Power Balance. Power Balance adalah sebuah alat keseimbangan yang dirancang untuk bekerja dengan bodi alami manusia. Power Balance adalah favorit di antara para atlet elit yang berguna untuk menyeimbangkan kekuatan dan fleksibilitas.

Power Balance didasarkan dari gagasan untuk mengoptimalkan aliran energi di dalam tubuh mirip dengan filosofi timur. Hologram yang terdapat di dalam Power Balance dirancang untuk beresonansi dan merespon energi natural ke dalam tubuh.

Masih penasaran, ternyata gelang itu memang ada fungsinya, kurang lebih fungsinya untuk mempercepat respon sinaptik, meningkatkan respon otot, meningkatkan stamina, meningkatkan fleksibilitas tubuh dan keseimbangan tubuh.

Dan yang lebih kerennya, gelang ini banyak modelnya mulai berupa gelang, kalung, sampai bentuk stiker yang bisa ditempel di tubuh, jadi selain untuk kesehatan, gelang ini pas juga dipakai sehari-hari.

Kalau berminat, produk ini sudah tersebar di toko-toko olahraga, atau toko alat surfing, dengan harga berkisar 300rb untuk gelang dan 500rb untuk stiker hologram.

Hari Pertama Puasa

Standard

Alhamdulillah, terimakasih ya Allah telah memberikan kesempatan bagiku untuk mencicipi nikmatnya bulan Mu yang suci ini.

Semoga di bulan yang penuh berkah ini, kita dapat memupuk amal dan menghapus dosa dosa yang telah diperbuat. Semoga Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan yang terbaik untuk kita semua, karena kita tidak tahu apakah akan bertemu dengan bulan dimana pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup ini.

Berkahilah apa yang saya kerjakan, apabila rezeki ku ada di langit turunkanlah, dan apabila rezeki ku ada di bumi maka keluarkanlah, karena hanya kepadaMu aku memohon dan meminta pertolongan.

Semoga di akhir perjalanan menyusuri Ramadhan kali ini kita lulus menjadi hamba Allah yang taqwa. Amin

The Apocalypse

Standard

The Apocalypse

Letih …  ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga mahkota mulai rapuh
Masih …  tak kutemui engkau kembali

Letih … hanya saja raga ini belumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir …
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir

Kudengar tawa canda dibalik tembok biru itu
Entah kapan dia kembali padaku
Sampai engkau hadir, aku masih menanti
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir